Selasa, 10 Mei 2016

Pernikahan

Bukankah sebuah pernikahan merupakan suatu ikatan yang suci yang terjadi bukan hanya antara 2 manusia namun juga dapat menyatukan antara kedua keluarga tersebut. Namun, terkadang pihak seorang ayah menjadi figur yang lebih dominan karena merupakan kepala keluarga. Kekuasaan ini terkadang menjadikan pihak ayah lebih mengutamakan segala urusan dari keluarga ayah ketimbang keluarga ibu. Bukankah syarat mencintai harus “Love me, love my dog” yang berarti ketika mereka saling mencintai harusnya mereka dapat mencintai dan menerima keluarga pasangannya. Dalam islam juga keluarga wanita kan juga menjadi tanggung jawab lelaki itu sendiri. Lalu kenapa harus ada pembedaan ?

Pernikahan suatu yang terjalin karena janji suci, ikatan cinta kasih yang indah. Bukankah mereka berdua yang disatukan dalam suatu pernikahan sudah berjanji untuk saling melengkapi? Bukankah mereka dipertemukan dalam ikatan pernikahan agar mereka bisa saling membahagiakan hingga akhir kelak? Lalu buat apa dalam suatu pernikahan masih ada gengsi serta keingingan menang sendiri dan tidak mau kalah? Lalu mengapa mereka bersatu untuk menyakiti salah satunya? Heran. Laki- laki banyak berubah ketika menikah. Bukankah kebahagiaan istri merupakan pusat kebahagian keluarga tersebut. 

Sabtu, 03 Oktober 2015

Verbal Violence by Parents

Verbal violence is kind of violence which in form of spoken violence. The verbal violence include of shout at, insulted, snap at, refusing rudely, make a shy in public place, say rudely, and so on. People who do verbal violence maybe they are who born in a family who always do verbal violence or maybe people who like say rudely and can’t control their emotion.
Some people rarely do verbal violence. Some people also assumed that verbal violence is commonplace. Even parents usually do verbal violence at their children. Parents also assumed that verbal violence is commonplace. So, they are repeat verbal violence to their children who do mistakes.
Verbal violence which they think are commonplace and be their habit. In other hand, angry to their children use verbal violence not really make children be better. Moreover, appear new problems, especially for children. These are some verbal violence which usually parent do it : children in wrong place, parents never give appreciation of everything was done, children always be the target of angry, parents always assumed that children always do parents’ order, parents say that the children nothing, foolish, stupid, and parents always compare their children to another.
First, children are always wrong. Parents usually accuse something to their children. This is make children bored, be emotional or not pay attention of their parents. When was child may children just shut up, but whn become adult may can feel bored and tired. They also may be say complaint rudely. Sometimes when children shut up when their parents angry not always mean that they aware of their mistakes, but may be because they afraid of their children.
Second, parents never give appreciation of everything was done by their children. For example : when children get bad mark, parents will angry and demand their children to get good mark. However, when children get good mark, they also demand to get perfect scores in all of the subjects. Parents should give support and good advice when their children get bad mark, and when their children get good marks , they should appreciate it. In order to the children feel appreciated and keep their spirit for try their best.
Third, children become target of angry. When parents get some problem which from jobs, financial etc. if they are can’t control their emotion, they will easily angry to their children because of just a little problem. Firstly children will shock or afraid, but more and more happen, they will assumed that is common things. So, they are easily to forget it.
Fourth, parents assumed that children have to do parents’ order. The parents never give change to their children for share their opinion. So, they have to parents order and when parents wrong and their children want to give their opinion, they not allow them. For example: when parents’ angry and say something for correct parents’ argument, they will say if their children begin impolite and become child who like refute. This is look simple, but actually this is effect in children’ life. For instance: they become unconfident and difficult to share argument in public.
Fifth, parents say to children if they are foolish, stupid, nothing or other bad things. The children which get that statement will sad. Not only sad, but also children live unconfidently in everything. Children also assumed that they are nothing and really stupid. However, when children unconfident, parents become angry and demand children become confident. They are not aware that what they do to their children are effect to children’ attitude.
Sixth, parents always compare their children to other children. Parents compare have a reason. In order to their children become like them. Actually, compare to other children is not best way to make your children better. Moreover, children become hate other children who always compare to them. Parents should not compare their children to other children. Everyone is unique. Everyone has different cleverness and skill. So, don’t compare and don’t demand your children to like as other children. Remember, what parents’ say to their children are prays and possible can be true. So, as parents have to careful when say something.
In conclusion, we conclude that child is human who has feeling and have change to argue or give opinion of something. When children get failure of something, parents have to give some advices. Meanwhile when children success, parents should appreciate children’s efforts.
Verbal violence looks commonplace but actually has bad effect in children. They are can become unconfident, afraid of parents. Moreover, they will be emotional like their parents. Verbal violence not make children change be better because their aware, in other hand they will change because afraid of their parents. So, it is possible children repeat same mistakes again.





"Teman"

      Seperti pepatah yang mengatakan "Semua yang ada didunia ini akan datang dan pergi, bertemu untuk berpisah, berpisah untuk bertemu dg yang baru" termasuk teman. Jangan pernah marah ketika ada teman yang memang menjauh atau sudah tidak dekat dengan kita. Karena setiap hal ada masanya dan jika masanya sudah habis, bisa apa ? Misalnya teman, ada saatnya mereka menjauh. Bukan karena benar- benar niat atau bermaksud untuk menjauh. Tapi, karena mereka punya kepentingan lain yang membuat mereka jadi menjauh. Misalnya adanya kesibukan dengan pacar, pekerjaan atau bahkan teman lain. Dan sebagai teman yang baik, layaknya teman yang sayang dengan temannya. Kita hanya mendoakan yang terbaik buat teman kita. Mendoakan agar mereka bahagia dan sukses atas kehidupannya. Toh, bahagianya mereka kan bukan harus selalu sama kita kan... Seperti kita menyayangi orangtua kita, kita pasti juga bahagia ketika melihatnya bahagia meskipun mereka bahagianya bukan karena kita. Intinya, melihat mereka bahagia juga mungkin sudah cukup, meskipun tak bisa dekat seperti dahulu kala. 
       Ketika kita melakukan yang terbaik untuk sahabat kita, namun mereka mengabaikannya. Bahkan mereka tidak memberikan feedback yang selayaknya. Kita kembalikan saja ke tujuan awal, bukankah kita melakukannya untuk membahagiakannya? atau karena kita sayang dengan mereka. Jadi ketika mereka melakukan hal tersebut, Anggap saja mereka sedang khilaf. Anggap saja mereka mempunyai prioritas lain selain kita, pacar misalnya. Don't afraid to say good bye, and ready for say "Hello". 

Rabu, 26 Agustus 2015

UNFAITHFUL




Kenapa harus ada ikatan kalau seseorang tersebut tidak bisa berkomitmen terhadap pasangannya sendiri. Bukankah manusia dilahirkan berpasang- pasangan? Yang dimaksud berpasangan ini adalah terdiri dari dua orang yang saling mencintai, menyayangi. Bukan terdiri dari tiga orang atau empat orang. Apa arti pernikahan kalau pada akhirnya malah tidak bisa menghargai arti sebuah pernikahan. Misalnya dengan berpaling kepada yang lain. Namanya juga orang berbuat salah, pasti sebagian pelaku menyangkal kalau tidak melakukan hal tersebut. Ketika semakin ditekan akan menjadi marah- marah seolah kesalahan beralih menjadi suatu kesalahan si korban. Yang paling parah lagi kalau sudah ketahuan selingkuh dan tidak ada keinginan untuk berminta maaf kepada pasangan dan tetap melakukannya berkali- kali. Pikir dong bagaimana perasaan pasangan anda! Dengan alasan apapun itu Selingkuh tidak dibenarkan. Kalau anda ingin mencari yang lain ya lebih baik putuskan hubungan dengan pasangan anda daripada menjalin hubungan dengan yang lain ketika masih berhubungan dengan pasangan anda. Bagi anda, wanita yang tidak punya harga diri, yang suka merebut pasangan orang lain. Anda puas bisa merebutnya? Anda puas bisa mengambilnya? Anda merasa anda menang? Jangan mimpi! Percayalah sesuatu hasil rebutan tak akan bertahan lama. Sudahlah jangan bangga merusak rumah tangga orang lain hanya untuk menyenangkan diri anda sendiri. Apa anda tidak berfikir dampak yang didapatkan akibat perbuatan anda? Bgaimana perasaan anak dan seorang istri apabila suaminya digoda oleh wanita lain? Anda terlihat seperti selir saja yang berusaha keras menjadi Ratu! Dengan topeng berusaha baik kepada korban, mencoba minta maaf tapi ternyata dibalik itu semua anda mengulangi kesalahan anda. Menggoda lagi suami orang lain. 
  Dampak dari perselingkuhan hilangnya suatu kepercayaan. Ya wajar dong, anda ketika diberi kepercayaan berkhianat. Susah untuk mengembalikan suatu kepercayaan. Jadi wajar saja kalau terkadang pasangan anda jadi mudah curiga sama anda, suka ngecheck hp anda. Karna yang memulai permainan anda, anda pula yang akan menjadi lelah dibuatnya.
Semoga Tuhan meletakkan mereka, orang yang hatinya terkhianati kedalam surga-Nya. Setidaknya, ketika mereka tidak MERASA bahagia didunia, Mereka bisa mendapatkan kebahagiaan tersebut disurga-Nya yang abadi.


You say I'm crazy 
Cz you don't think I know what you've done
But when you call me baby
I know that I'm not the only one

I'm not the only one by Sam Smith 

Senin, 13 Juli 2015

Kekerasan Verbal

Kekerasan Verbal memang lukanya tidak terlihat jelas, tidak terlihat secara fisik dan terlihat wajar bagi pelaku. Namun dampak yang ditimbulkan tidak seremeh itu. Kekersan verbal menyebabkan dampak psikologis. Misalnya jadi pendiam, tidak percaya diri, sering menyalahkan diri sendiri, merasa tidak berguna dan lainnya. Bahkan anak yang dibesarkan dengan kekerasan verbal pun dapat menyebabkan anak tumbuh dewasa dengan membawa kekerasan verbal dalam lingkungannya, misalnya mudah emosi dan tidak dapat mengendalikan emosinya.